Berita Sekitar Kita

Berita Sekitar Kita

Selasa, April 26

Kata lebih tajam dari mata pedang Damascus

Pedang Damascus adalah pedang yang
paling tajam di dunia, pedang ini
digunakan oleh pasukan Arab dan Persia
pada perang Salib.
Pedang ini dibuat dari baja damascus
yang diolah dengan sangatkhusus
sehingga memiliki permukaan yang
sangat kuat dan tajam. Teknik
pembuatan pedang ini begitu rahasia
sehingga hanya beberapa keluarga
pandai besi di Damascus saja yang
menguasainya, ini juga sebabnya teknik
pembuatan baja Damascus akhirnya
punah. Hingga kini teknologi metalurgi
yg paling canggih pun belum mampu
membuat pedang yg lebih tajam dari
Pedang Damascus.
Pedang ini mampu membelah sutera yg
dijatuhkan ke atasnya, juga mampu
membelah pedang lain atau batu tanpa
mengalami kerusakan samasekali.
Sebuah penelitian mikroskopik
menemukan bahwa pedang-pedang ini
ternyata memiliki semacam lapisan kaca
dipermukaannya. Bisa dikatakan para
ilmuwan muslim di timur tengah telah
mencapai teknologi nano sejak seribu
tahun yg lalu.

Tahukah anda bahwa masih ada yang
lebih tajam dari pedang itu???…

dikisahkan sebuah cerita:
Pada jaman dahulu kala diceritakan
bahwa ada seorang penebang pohon
yang bersahabat karib dengan seekor
singa.Setiap siang hari, Si penebang
pohon makan siang dan duduk-duduk di
pinggir hutan di tepi sebuah
selokan.Saat itulah, seekor singa yang
menjadi temannya keluar dari hutan dan
berbaring disampingnya untuk
berbincang dari hati ke hati. Cie…ile…
Suatu ketika, si penebang pohon
berkata kepada singa itu, ”Sahabatku
tolong kamu agak menjauh. Mulutmu
bau sekali sampai aku mau muntah &
tidak bisa menelan makanan ini”. Sang
raja hutan sangat marah, bangkit &
dengan ganas menyerang penebang
pohon yang kurang ajar itu.Sehingga ia
hampir mati. Tapi anehnya, Si penebang
pohon dengan luka-luka disekujur
tubuhnya itu masih bisa pulang ke
kampung halamannya. Sekian bulan
berikutnya, Si penebang pohon sembuh,
dan kembali bekerja menebang pohon di
hutan seperti biasanya. Ketika waktu
makan siang tiba, dia pergi ke tempat
yang biasanya. Tak lama kemudian,
sang singa berjalan gontai keluar dari
hutan. Si penebang pohon berkata,”
Aku senang sekali bisa bertemu lagi
denganmu. Aku merindukanmu, selama
berbulan-bulan, selama aku tak bekerja.
Lihatlah, tak ada luka ditubuhku,
seluruh lukaku sudah sembuh”. Sang
singa menimpali dengan perasaan sedih,
”Tapi luka yang ku derita akibat
lidahmu yang tajam masih mengucurkan
darah. Kata– kata kasarmu masih
terasa menyakitkan”.

Sekarang anda pasti sudah tahu. “Lidah
itu lebih tajam dari pedang, bahkan
pedang tertajam di dunia sekalipun
karena lidah dapat melukai hati tanpa
menyentuhnya…”

Jadi, kita harus menjaga lisan agar
selalu mengucapkan perkataan yang
baik.
Dalam masalah menjaga lisan ini, Al-
Bukhari meriwayatkan sebuah hadits
dalam kitab Shahihnya no. 6477 dan
Muslim dalam kitab Shahihnya no. 2988
[3] dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah
bersabda:“Sesungguhnya seorang
hamba yang mengucapkan suatu
perkataan yang tidak dipikirkan apa
dampak-dampaknya akan membuatnya
terjerumus ke dalam neraka yang
dalamnya lebih jauh dari jarak timur
dengan barat”.

Masalah ini disebutkan pula di akhir
hadits yang berisi wasiat Nabi kepada
Muadz yang diriwayatkan oleh At-
Tirmidzi no. 2616 yang sekaligus dia
komentari sebagai hadits yang hasan
shahih. Dalam hadits tersebut Rasulullah
bersabda: “Bukankah tidak ada yang
menjerumuskan orang ke dalam neraka
selain buah lisannya?”
Perkataan Nabi di atas adalah sebagai
jawaban atas pertanyaan Mu’adz: Wahai
Nabi Allah, apakah kita kelak akan
dihisab atas apa yang kita katakan ?”
Al-Hafidz Ibnu Rajab mengomentari
hadits ini dalam kitab Jami’ Al-Ulum wa
Al-Hikam (II/147), “Yang dimaksud
dengan buah lisannya adalah balasan
dan siksaan dari perkataan-
perkataannya yang haram.
Sesungguhnya setiap orang yang hidup
di dunia sedang menanam kebaikan atau
keburukan dengan perkataan dan amal
perbuatannya. Kemudian pada hari
kiamat kelak dia akan menuai apa yang
dia tanam. Barangsiapa yang menanam
sesuatu yang baik dari ucapannya
maupun perbuatan, maka dia akan
menunai kemuliaan. Sebaliknya,
barangsiapa yang menanam Sesuatu
yang jelek dari ucapan maupun
perbuatan maka kelak akan menuai
penyesalan”.

Referensi:
http://
umum.kompasiana.com/2009/10/08/
sesuatu-yang-lebih-tajam-dari-pada-
pedang-bahkan-sinar-laser-sekalipun
%E2%80%A6/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar