Berita Sekitar Kita

Berita Sekitar Kita

Senin, April 4

Diantara Urusan Perut, Hukum dan Bermasyarakat

Sebelum saya memulai mengurai isi dari judul di atas, ada baiknya saya jelaskan maksud dan tujuan dari coretan ini. Adapun maksud dan tujuan tidak lain adalah agar anda mengetahui dan bisa mengambil khasanahnya agar dapat diterapkan di kehidupan kita dalam bermasyarakat dan buang  jauh-jauh apa yang tidak baik menurut penilaian anda. 


Dalam tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara tentu saja tak lepas dari aturan hukum, baik hukum negara maupun hukum adat. Diri kita pribadi sebagai manusia sangat tentu membutuhkan orang lain (bermasyarakat). Daripada itu sangat dibutuhkan kerukunan dalam bermasyarakat tersebut. Pada prinsipnya kita mengakui, bahwa memenuhi kebutuhan hidup lebih utama akan tetapi alangkah indahnya kalau cara memenuhi kebutuhan hidup tersebut tidak merugikan orang lain. 


Pada pertengahan bulan Oktober di tahun 2010 kemarin, saya beserta masyarakat lain melaksanakan kegiatan kerja bakti Bulan Bakti Gotong-royong di Kampung saya. Kegiatan Gotong-royong tersebut melibatkan beberapa unsur Muspika dan masyarakat  yaitu memperbaiki jembatan jalan poros antar Kecamatan. Bukannya saya pribadi tidak Ihklas terlibat dalam mengikuti Bulan Bakti Gotong-royong tersebut sampai saya coretkan dalam tulisan ini, akan tetapi yang saya tidak terima adalah kerusakan jembatan tersebut diakibatkan  kelalaian manusia (Human Eror) bukan akibat dari bencana alam (Force majeur). Jembatan yang kami perbaiki sebenarnya tidak termasuk dalam pengerjaan Dinas PU sebelumnya yaitu pengurukan jalan tanah yang tingginya sekitar 3 meter. Jalan tersebut jebol dan terputus akibat derasnya dorongan air sungai buatan warga. Sungai buatan tersebut adalah potensi mereka untuk mendapatkan ikan dengan menggunakan jaring yang karna mana pada musim banjir ikan akan menyusuri sungai buatan mereka tersebut, pada saat itulah pendapatan mereka melimpah bahkan nilainya mencapai 1 juta perhari bahkan lebih.


Akan tetapi sungguh sangat disayangkan hasilnya mereka yang merasakan sedangkan dampak negatifnya dirasakan oleh masyarakat luas, bahkan lebih parahnya lagi disaat pengerjaan perbaikan (dengan bahan kayu seadanya) mereka tidak ikut turut serta terlibat. Kita bisa saja menuntut mereka tentang pengrusakan Fasilitas umum. Tapi begitulah masyarakat kami, karna masih mempunyai rasa kekeluargaan dan toleransi walaupun ada salah satu warga yang melakukan kesalahan yang fatal dalam kehidupan bernasyarakat akan tetap dibicarakan secara kekeluargaan.


Demikian uraian coretan saya ini, saya tidak bermaksud untuk merugikan nama baik seseorang yang ataupun kelompok. Saya hanya mengutarakan apa adanya dan untuk dijadikan pertimbangan kegiatan masyarakat dan  
penyimak coretan saya ini kedepannya nanti..  

_________________________

Seandainya pembaca ingin memberikan masukan,
 saya persilahkan karena masukan anda sangat saya butuhkan.
 Terima Kasih. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar