Berita Sekitar Kita

Berita Sekitar Kita

Sabtu, April 9

Akibat Menangkap Ikan Menggunakan Alat Strum ; Pendapatan Nelayan Tradisional Terpuruk

Di Kecamatan Penyinggahan pada tahun 2003 secara umum dinobatkan sebagai Kecamatan terkaya seKabupaten Kutai Barat, dibidang produksi ikan.
Tapi sekarang jauh dari kenyataan, sungguhpun masih bisa memproduksi ikan walau nelayannya menangkap Ikan hanya menggunakan alat tradisional (bu, pengilar, lukah, pancing dan pukat) penghasilan mereka sangat terpuruk. Hal ini dikarenakan sebagian besar nelayannya menggunakan beralih menggunakan peralatan Strum Ikan pendorong accu (dibaca aki) maupun Mesin Genset.

Memang sungguh banyak hasil tangkapan ikan dari menggunakan alat Strum, tapi sangat membahayakan mereka dan merugikan orang lain (nelayan tradisional). Pernah dilakukan penegasan larangan oleh Pemerintah terkait dan aparat Kepolisian setempat, terkait adanya laporan dari warga (Nelayan Tradisional) bahwa alat penangkap ikan mereka (pukat) rusak akibat terlindas kipas mesin ces (ketinting), dan juga penyetrum dari luar daerah yg berkelompok menyetrum ikan di Danau Jempang. Merekapun mematuhi tapi hanya satu atau dua bulan saja, setelah itu beraksi lagi seperti biasa.

Tampaknya aparat keamanan
hanya menutup sebelah mata apabila berpapasan dgn Nelayan penyetrum dilapangan, dan bertindak kalau ada laporan atau pengaduan dari masyarakat khususnya nelayan tradisional.

Harapan nelayan tradisional adalah kembali duduk bersama
dalam menangkap ikan di sungai Mahakam dan danau Jempang
tanpa menggunakan peralatan strum,
serta terciptanya rasa
aman akan peralatan mereka.
Dan juga aparat keamanan
setempat, apabila berpapasan
atau melihat nelayan menangkap ikan menggunakan alat strum langsung ditindak tegas tanpa pandang bulu.

Demikian tulisan saya ini
mewakili dari hati nelayan tradisional Kecamatan Penyinggahan Kabupaten KuBar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar