Berita Sekitar Kita

Berita Sekitar Kita

Rabu, April 6

HUKUM TAWASSUL

"Maksud dari tulisan saya ini semat-mata ingin merangsang, membangkitkan dan menggugah semangat ijtihad kita sebagai Muslim".

Bagaimanakah hukumnya orang berdo'a kepada Allah Swt tetapi dengan perkataan "berkat Nabi" atau "berkat wali" seperti :
Ya Allah! murahkanlah rizqiku! dan selamatkanlah aku "dengan berkat Nabi", "dengan beqkat syafa'at Nabi" atau "dengan berkat wali?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Berdoa dengan memakai berkat dan syafa'at sebagaimana pertanyaan di atas tidak pernah dikerjakan oleh sahabat-sahabat Nabi S.a.w.
Caranya Nabi berdo'a adalah dengan meminta terus kepada Allah Swt, dan begitulah caranya sekalian do'a yang ada di dalam Al-Qur'an, dan begitu juga sekalian do'a yang diajarkan oleh Nabi sebagaimana yang tersebut di kitab-kitab hadis.

Didalam Al-Qur'an ada tersebut banyak do'a, dan didalam hadist juga ada beberapa banyak do'a, tetapi sekalian do'a itu terus kepada Allah Swt, tidak dengan menggunakan perkataan seperti: dengan berkat Rasulullah atau lainnya. Oleh sebab itulah sahabat-sahabat berdo'a dengan tidak pakai perantaraan.
Lantaran itu kita juga berdo'a terus kepada Allah Swt, jangan pakai perantaraan lagi.

Tawassul yang terkenal dizaman sahabat ada lain sekali daripada tawassul zaman kita ini. Arti tawassul zaman sahabat adalah meminta kepada seorang yang hidup ia do'akan kita, bersama-sama kita atau sendirian.
Kalau kita bilang boleh bertawassul dengan berkat Nabi atau berkat wali, nanti orang bertanya: Mengapa tak boleh bertawassul dengan berkat makanan dan sebagainya?
Kalau kita bilang: "Manusia tidak sama dengan makanan"
Nanti orang bertanya: Apa alasan membolehkan bertawassul dengan berkat Nabi dan wali, dan apa keterangan yang melarang tawassul dengan barang-barang?
Bagaimana nanti kita menjawab?

Kita telah sama maklum, bahwa ibadat itu tak boleh diubah-ubah caranya. Maka lebih patut cara berdo'a juga tak boleh diubah-ubah, karena sabda Nabi Saw:
"Do'a itu sumsum bagi ibadat"
Maksudnya, bahwa ibadat itu umpama daging, darah dan tulang, tetapi do'a itu umpama sumsum yang di dalam tulang.

Bahwa memakai perkataan "dengan berkat" dan sebagainya itu, tidak diwajibkan atau disunnatkan oleh Allah Swt dan RasulNya. Dan tidak ada satupun faidah tentang menggunakan perkataan itu.
Oleh sebab itu bukankah lebih baik kita tinggalkan cara yang bi'dah itu dan mengambil cara yang diajar oleh Allah Swt dan RasulNya?

Kalau kita berdo'a, bagaimana cara yang diajarkan oleh Allah Swt dan RasulNya, tentu tidak ada siapapun menyalahkan kita, tetapi kalau kita pakai "dengan berkat" banyak ulama yang menerangkan salahnya. Bukankah lebih baik kita ambil jalan yang terang selamatNya?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ Sabda Nabi Saw:
"Tinggalkan apa yang membuat engkau syak (ragu-ragu) dan kerjakan apa yang tidak meragu-ragukan engkau".

Sabda Nabi Saw:
"Satu daripada (tanda) bagus keIslaman seseoran laki-laki adalah meninggalkan apa yang tidak perlu baginya.

Disarikan dari:
Kitab Soal Jawab
Tentang Berbagai Masalah Agama
Oleh: A.HASSAN dkk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar