Berita Sekitar Kita

Berita Sekitar Kita

Minggu, April 10

BELAJAR DARI BOBROKNYA MASYARAKAT BARAT

Tidak diragukan lagi, "paradigma mekanik" (mechanical paradigma) atau Renaissance merupakan sukses luar biasa, jika itu dipandang sebagai perkembangan intelektual yang melibatkan kemajuan sains, perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Hampir tidak ada cabang ilmu pengetahuan atau asfek-asfek fisik kehidupan yang tidak mendapat kontribusi luar biasa yang dibuat oleh paradigma peradaban occident itu (negara-negara Eropa dan Amerika).

Ia telah mencapai kemajuan material yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia telah menggunakan dan memanfaatkan kekuatan dan sumber-sumber alam hingga tingkat maksimumnya serta menciptakan masyarakat teknologi dan industri yang tidak tertandingi besarnya, keindahan dan efisiensinya. Konsekuensinya pertumbuhan material yang menyolok dan mengagumkan telah membutakan massa dan bahkan kaum intelektual diarahkan untuk mempercayai materi sebagai pengganti Tuhan, dan diluar materi itu tidak apa-apa. "Manusia" telah dipersempit dari "Insan" turun ke bawah lebih tinggi setingkat dengan organisme binatang. Juga dipercayai , manusia semata-mata merupakan compleks dari elektron dan proton dan berbagai hubungan stimulus-response atau sekedar kantung psikoanalitik yang dipenuhi dengan libido psikilogis saja.
Dengan demikian ketidak beragaman atau irreligiusness adalah begitu mendalam berakar dan ekstrim, bahkan Tuhan telah dipalingkan menjadi tidak jelas sementara hawa nafsu terhadap keduniaan yang tak terbatas telah mencapai tempatnya.

Rata-rata orang Eropa, apakah ia seorang demokrat atau fasis, kapitalis atau bolsewik, pekerja biasa atau intelektual mengetahui hanya satu-satunya agama yang positif adalah penyembahan terhadap kemajuan material. Sikap ini telah melahirkan model moralitas bagi manusia yang terikat pada masalah pemanfaatan praktis dunia, yang mempunyai kriteria tertinggi antara baik dan jahat berada dan terletak pada keberhasilan material.

Linyutong mengatakan "Dunia kini merupakan kesibukan praktek bisnis dan bisnis ekonomi, bangsa sebagai perusahaannya, pemerintah sebagai tokohnya, dan para diplomat adalah salesmen kelilingnya, mencoba untuk menghalau pesaingnya dan memukul mereka pasar-pasar baru dan wartawan-wartawannya serta para pemikirnya adalah ahli-ahli akutansi".

Keseluruhan paradigma dunia modern dipelihara dan dilepas untuk memperlemah struktur keluarga sedapat mungkin yang dapat menimbulkan bencana besar terhadap kesehatan mental, emosi dan jiwa manusia. Institusi kehidupan keluarga dipecah belah atau bahkan dipilah-pilah. Hal ini dibenarkan oleh Wrie Bonfenbrenner seorang ahli ilmu jiwa perkembangan anak dari Cornell University. "Sejak Perang Dunia II keluarga dari beberapa generasi dengan seluruh kerabatnya, praktis tidak terlihat lagi di Amerika. Bahkan inti dari keluarga kecil yang terdiri atas ibu, bapak dan putra-putrinya semakin menurun. Dewasa ini lebih 1/6 dari seluruh anak-anak beberapa negara tinggal bersama keluarga-keluarga berorangtua tunggal. Orang tua tunggal tersebut biasanya wanita, kepala yang mandiri dan hampir selalu bekerja full time. Semua perkembangan ini telah menyebabkan banyak anak-anak tanpa pemeliharaan sama sekali".

Merosotnya kehidupan keluarga menimbulkan berbagai efek serius bagi pemuda. Menurut Dr. Harold V. Ruth, psikiatris senior pada Menninger Foundation AS: "Tidak mengejutkan atau mengherankan, komisi kepresidenan pada kesehatan mentak memperkirakan 8 juta anak-anak di AS memerlukan bantuan segera karena ketidakbesesan pada jiwanya. Dari sudut pandang kemerosotan keluarga tidak mengherankan, dalam satu tahun ada 70.000 serangan yang diarahkan pada guru, 100 pembunuhan dilakukan di sekolah-sekolah dan kerusakan benda kekayaan berharga bernilai milyaran dolar AS dilakukan terhadap sekolah-sekolah.

Dengan demikian analisis yang dekat terhadap peradaban modern telah menyingkap kebejatan sekulerismd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar